
Indonesia tidak henti-hentinya memberikan kejutan dengan beberapa kota indah bernuansa alam serta membuatnya wajib dikunjungi oleh wisatawan dalam hingga luar negeri, yaitu Bengkulu. Kota terbesar kedua setelah Padang membuat masyarakat harus memutuskan untuk liburan di Bengkulu.
Beberapa Alasan Wisatawan Harus Liburan di Bengkulu
Keharusan wisatawan untuk mendatangi Bengkulu menimbulkan pertanyaan, namun beberapa di antaranya sudah tahu bahwa Bengkulu memang indah dengan sejarah di masa lampau layak dipelajari. Tidak hanya cerita tetapi kalian bisa napak tilas juga dan berikut beberapa alasan untuk menguatkannya.
- Bengkulu Menawarkan Deretan Keindahan Alam
Semua masyarakat Indonesia seharusnya tahu bahwa negaranya terdiri dari banyak kepulauan yang juga dikelilingi oleh beberapa lautan sehingga selalu mempunyai beragam keindahan alam. Dari gunung hingga laut, dan Bengkulu memiliki semuanya termasuk legenda terkenal akan bunga Rafflesia Arnoldinya.
Disana pengunjung akan mendapatkan tour melihat bunga langka yang tentunya sangat dilindungi. Selain itu, adanya danau hingga air terjun juga menjadi andalan kota Bengkulu untuk didatangi oleh wisatawan. Tidak kalah dari alam lainnya, keindahan pantainya pun layak dikunjungi sebagai tambahan wisata.
- Mempunyai Tempat Bersejarah dengan Cerita Khas
Bengkulu sangat terkenal dengan sejarah pertama kali masuknya Belanda, Inggris dan Portugis yang tentunya sebagai penjajah negara Indonesia. Selain itu keberadaan benteng Marlborough juga menjadi saksi bisu pertahanan presiden pertama Kita Ir. Soekarno.
Selain itu, adanya bunga Rafflesia Arnoldi yang memiliki sejarah penemuan pertama kali ketika ekspedisi pimpinan Thomas Stamford Raffles dan penemu pertamanya adalah Dr. Joseph Arnold. Sudah sangat jelas sekarang asal nama dari bunga terbesar di dunia. Kini telah dilakukan konservasi spesies tersebut.
- Wisata Kuliner Bengkulu yang Menggiurkan
Berlibur bersama keluarga terasa hambar jika tidak melakukan wisata kuliner khasnya, termasuk ketikan bepergian ke Bengkulu. Sama seperti daerah Indonesia lainnya yang memiliki makanan khas, Bengkulu bahkan memperkenalkan beberapa jenis rasa serta menu istimewanya.
Mulai dari hidangan gurih bersantan seperti gulai pisang, kemba’ang, dan tempoyak. Lalu sebagai oleh-oleh serta makanan penutup manis, Bengkulu menyediakan kue perut punai yang isinya konon mirip isi perut burung punai. Kue Lepek Biniti dibungkus dengan daun pisang yang menggiurkan.
- Mengenal Adat serta Keragaman Budayanya
Sepertinya keragaman budaya serta adat di Indonesia tidak hanya ada di Bengkulu tetapi hampir di seluruh pelosok daerah mempunyai kekhasan adat serta budaya. Hal tersebutlah yang membuat masyarakat dari luar negeri tertarik mempelajari beberapa di antaranya.
Bengkulu memiliki tarian hingga perayaan budaya yang wajib disaksikan wisatawan mancanegara dan dipelajari lebih dalam oleh pengunjung masyarakat lokal hingga luar daerah. Selain itu kerajinan asli Bengkulu juga wajib dijadikan sebagai buah tangan untuk teman atau sanak saudara.
Mengulas Sedikit Tentang Sejarah Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Sudah disinggung sebelumnya bahwa Bengkulu menyimpan beberapa sejarah selama masa penjajahan serta kepemimpinan presiden pertama Indonesia Soekarno. Cerita atau sejarahnya yang terkenal adalah beliau diasingkan oleh Belanda di sebuah rumah dan kini menjadi cagar budaya di kota Bengkulu.
- Rumah Milik Pedagang Tionghoa
Rumah yang terletak di tengah kota Bengkulu tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, kelurahan Anggut Atas, kecamatan Gading Cempaka. Menurut sejarah yang dituliskan oleh Wikipedia.org, rumah tersebut awalnya milik seorang pedagang Tionghoa bernama Lion Bwe Seng lalu disewa oleh Belanda.
Alasan Belanda menyewanya memang karena untuk memindahkan Bung Karno yang masih dalam masa hukuman pengasingan karena menjadi tahanan politik. Sebelumnya beliau diasingkan ke Ende, Flores lalu pada tahun 1938 Belanda memindahkannya ke rumah pengasingan Bengkulu tersebut.
- Bung Karno Diasingkan Selama 4 Tahun
Hukuman pengasingan Bung Karno jika di total sejak di Ende Flores hingga dipindahkan ke Bengkulu selama 8 tahun. Selama di rumah pengasingan Ende, Soekarno menjalani hukuman selama 4 tahun yaitu pada tahun 1934-1938. Nah, setelahnya Belanda memindahkannya ke Bengkulu tepat pada 1934.
Selama 4 tahun yaitu 1934-1942, Bung Karno mendiami rumah pengasingan Bengkulu yang sekarang sudah dijadikan cagar budaya serta terbuka untuk pengunjung. Disana masih ada beberapa peninggalan barang-barang milik Soekarno, dari ranjang besi, koleksi buku, hingga foto-foto bersama keluarganya.
Benteng Marlborough sebagai Saksi Sejarah Pertahanan Inggris
Selain rumah pengasingan Soekarno, ada juga benteng Marlborough yang merupakan salah satu bukti bangunan sejarah peninggalan jaman penjajahan. Perjalanan sejarahnya sebenarnya tidaklah rumit karena fungsinya sebagai pertahanan penjajahan Inggris saat itu. Berikut beberapa poin sejarahnya.
- Salah Satu Cagar Budaya Indonesia di Bengkulu
Dijadikan sebagai cagar budaya karena memang mencatat beberapa peristiwa sejarah pada saat itu. Menurut sejarah Marlborough dibuat oleh EIC dan berdiri pada tahun 1714 hingga 1719 dengan Joseph Callet sebagai Gubernur sekaligus memimpin prosesnya, lalu menjadikannya The Bastion of English.
Benteng Marlborough digunakan untuk tempat pertahanan sampai masa Hindia Belanda tahun 1825 hingga 1942. Lalu pada masa Jepang juga sempat menguasainya ketika perang merebut kemerdekaan Indonesia. Dari situlah mengapa Marlborough dijadikan cagar budaya di Bengkulu yang layak didatangi.
- Sejarahnya tidak Rumit namun Panjang
Setelah berdiri pada tahun 1719, Marlborough mengalami banyak peristiwa, tetapi dia terus berdiri hingga penjajahan Jepang kalah di tahun 1948. Lalu tempat tersebut sempat diduduki Belanda, pada akhirnya tahun 1977 Depdikbud mendapat penyerahannya sebagai cagar budaya.
Mengulas sedikit sejarah Indonesia hingga beberapa alasan mengapa wisatawan harus memutuskan untuk liburan di Bengkulu adalah hal sangat menyenangkan. Selain mengangkat lagi beberapa fakta menarik wonderful Indonesia, masyarakat jadi tahu sedikit di balik tempat sejarah di Bengkulu.